ditulis oleh : Dr. Marsigit
Kesimpulan oleh : Noviana Ervin N.A / 1030141029
perbedaan sistem dan proses pendidikan yang begitu jelas antara Indonesia dan Jepang membuat rendahnya minat dan prestasi siswa Indonesia dalam bidang matematika dan sains. UN yang dijadikan tolak ukur pemahaman dan ketrampilan siswa disekolah yang membuat banyak guru lebih berorientasi pada tujuan daripada proses. Sedangkan di Jepang, para guru lebih fleksibel dan berusaha supaya siswa harus aktif. Guru mendorong siswa untuk membangun ide dan kraetifitas siwa dalam megembangkan ilmu dan ketrampilannya. Guru di Jepang juga diberi kebebasan untuk membuat buku pegangan sendiri. Kemudian sistem evaluasi diadakan secara rutin setiap bulannya. Dan guru lebih memperhatikan siswa yang menjawab salah, daripada yang menjawab benar. Guru tidak memaksa untuk menggunakan satu metode dalam penyelesaian masalah, tapi siswa diberikan kebebasan dalam pemecahan masalah, sehingga tidak terpaku pada satu metode, yang penting benar. Jadi sebaiknya Indonesia dapat mencontoh Jepang dalam hal pendidikan tersebut, sehingga Indonesia tidak ketinggalan terutama pada bidang matematika dan sains.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar